Banyak pelaku usaha digital printing merasa sudah ramai order, tapi entah kenapa uang selalu habis. Mesin jalan terus, tinta keluar, kertas menipis, tapi saldo tidak pernah benar-benar bertambah. Kalau ini terdengar familiar, bisa jadi masalahnya bukan di penjualan, tapi di penetapan harga.
Kesalahan menentukan harga adalah salah satu penyebab paling sering usaha digital printing gulung tikar secara perlahan. Bukan langsung bangkrut, tapi “mati pelan-pelan”. Berikut ini kesalahan fatal penetapan harga yang wajib dihindari.
1. Menentukan Harga Hanya Berdasarkan Harga Kompetitor
Kesalahan paling umum:
“Tempat sebelah jual segini, ya sudah ikut saja.”
Masalahnya, Anda tidak tahu:
Biaya operasional mereka
Kondisi mesin mereka
Skala produksi mereka
Kalau biaya Anda lebih besar tapi harga disamakan, jelas Anda rugi. Kompetitor boleh perang harga, tapi usaha Anda jangan ikut bunuh diri.
2. Tidak Menghitung Biaya Produksi Secara Detail
Banyak usaha digital printing hanya menghitung:
Harga bahan
Harga tinta
Padahal biaya produksi itu lebih luas, seperti:
Listrik
Penyusutan mesin
Gaji karyawan
Sewa tempat
Biaya maintenance
Kalau semua ini tidak masuk perhitungan, harga yang dipasang kemungkinan besar di bawah biaya sebenarnya.
3. Terlalu Takut Kehilangan Pelanggan karena Harga
Banyak pemilik usaha takut menaikkan harga karena khawatir pelanggan kabur. Akhirnya harga dipertahankan terlalu murah bertahun-tahun, padahal:
Harga bahan naik
Biaya listrik naik
Biaya hidup naik
Pelanggan yang hanya datang karena murah biasanya bukan pelanggan loyal. Lebih baik kehilangan pelanggan murah daripada mempertahankan harga yang bikin usaha rugi.
4. Memberi Diskon Tanpa Perhitungan
Diskon memang bisa menarik pelanggan, tapi kalau tidak dikontrol justru berbahaya. Kesalahan yang sering terjadi:
Diskon terlalu sering
Diskon terlalu besar
Diskon tanpa batas minimal order
Akibatnya pelanggan jadi terbiasa minta diskon, dan margin keuntungan Anda makin tipis bahkan habis.
5. Tidak Membedakan Harga untuk Order Kecil dan Besar
Semua order dipukul rata harganya, padahal:
Order kecil butuh waktu setup yang sama
Order besar lebih efisien secara produksi
Kalau harga order kecil terlalu murah, Anda rugi waktu dan tenaga. Idealnya:
Order kecil → harga lebih tinggi per item
Order besar → harga lebih murah tapi volume menutup margin
6. Mengabaikan Nilai Tambah (Value) Layanan
Banyak usaha digital printing sudah memberikan nilai lebih seperti:
Fast response
Revisi desain
Pengerjaan cepat
Hasil rapi
Tapi harganya tetap disamakan dengan tempat yang pelayanannya biasa saja. Ini kesalahan besar. Value yang lebih baik layak dihargai lebih mahal.
7. Tidak Menyesuaikan Harga dengan Segmentasi Pasar
Harga untuk semua pelanggan disamakan, padahal segmen pasar berbeda-beda:
UMKM
Perusahaan
Event organizer
Sekolah atau instansi
Klien perusahaan biasanya tidak terlalu sensitif soal harga, tapi sangat peduli kualitas dan kecepatan. Kalau harga terlalu murah, justru terlihat tidak profesional.
8. Tidak Memasukkan Risiko Cetak Ulang ke Harga
Dalam usaha digital printing, kesalahan cetak itu pasti ada:
File salah
Warna meleset
Bahan rusak
Kalau harga terlalu tipis, sekali cetak ulang langsung rugi. Harga ideal seharusnya sudah mengantisipasi risiko ini, bukan baru panik saat terjadi.
9. Terjebak Perang Harga yang Tidak Sehat
Perang harga biasanya dimulai dengan niat “biar rame dulu”. Tapi efek jangka panjangnya:
Margin makin kecil
Kualitas turun
Tidak ada dana upgrade mesin
Usaha jalan di tempat
Bisnis yang sehat bukan yang paling murah, tapi yang paling berkelanjutan.
10. Tidak Pernah Mengevaluasi dan Update Harga
Harga yang dipakai dari tahun ke tahun tanpa evaluasi adalah bom waktu. Idealnya, lakukan evaluasi harga:
Setiap kenaikan bahan
Setiap upgrade mesin
Setiap perubahan biaya operasional
Harga yang realistis justru membuat usaha lebih stabil dan tahan lama.
Penutup
Usaha digital printing jarang bangkrut karena sepi order. Kebanyakan justru bangkrut karena salah menetapkan harga. Order ramai tapi margin tipis sama saja dengan kerja keras tanpa hasil.
Jika Anda ingin:
Menentukan harga cetak dengan lebih akurat
Menghindari rugi tanpa sadar
Mengontrol omzet dan biaya secara rapi
Saatnya menggunakan sistem yang tepat.
👉 InkPoint.id adalah solusi manajemen khusus usaha digital printing Indonesia yang membantu Anda mengatur harga, mencatat transaksi, memantau stok, dan melihat laporan keuntungan secara real-time.
Kunjungi inkpoint.id dan rasakan perbedaan mengelola usaha digital printing dengan sistem yang lebih profesional.